Sahabat Blogger

Selasa, 07 Mei 2013

Perang dingin calon pemimpin desa

"Pemimpin yang baik bukan mereka yang hanya mau mendengarkan saja melainkan mewujudkan apa yang disampaikan rakyatnya."
-Anonim.

Beberapa bulan ini, gue beserta masyakat desa sedang di jor sama calon-calon kepala desa dengan berbagai macam bantuan berupa makanan pokok seperti sembako, beras, gula, mie instan, minyak goreng juga banyak lain sebagainya. Seneng? pasti. Betapa tidak, semua bantuan yang diberikan secara bergantian hampir satu minggu sekali oleh calon-calon kepala desa ini, tentunya membuat dapur warga semakin lama mengebul. Tapi, itu semua bukanlah hal cuma-cuma. Ada maksud terselubung dibalik bantuan-bantuan tersebut. Tidak lain dan tidak bukan adalah untuk merebut simpatik warga agar supaya menyumbangkan suaranya ketika pemilihan nanti. Pamrih.
Sample bantuan yang diberikan beberapa bulan belakangan. Nice :|
Entah semacam tradisi atau bagaimana, gue juga kurang paham. Yang jelas setiap kali ada pergantian pemerintahan desa, hal seperti inilah yang akan terjadi. Warga menjadi mendadak sejahtera kehidupan dapurnya hanya karena satu suara yang mereka punya.

Sejahtera? bisa dikatakan seperti itu untuk sementara. Selanjutnya akan kembali seperti sediakala yaitu yang biasanya kurang beras buat makan sehari-hari, ya... ngutang. Yang nggak punya duit buat beli lauk-pauk, ya... ngutang. Ya, semua akan kembali pada awalnya. Sengsara.
Mereka, calon-calon pemimpin itu akan mengumbar kesejahteraan pada masyarakat ketika sekarang belum menjabat sebagaimana impiannya. Setelah terpilih nanti? apakah masih akan terus memberikan bantuan cuma-cuma tiap minggu seperti sekarang? apakah akan memenuhi janji-janji manis mereka? ataukah kemudian hanya akan berpura-pura tuli saja, memicingkan matanya ketika satu warganya meminta bantuan yang dijanjikan dulu? Entahlah.
Gue sih berharap, apa yang mereka janjikan sekarang bukan sekedar rangkaian indah seorang 'pujangga' yang membuai setiap warga untuk ikhlas menyumbangkan suaranya memilih pilihan yang di ikhlaskan atau mungkin dipaksakan secara pelan-pelan. 
Fokus sama bannernya, yang bawah hanya figuran semata :D
Sebagai seorang warga yang baru memiliki hak suara untuk memilih pemimpin bangsanya, gue berharap...
  • Semoga, suara yang gue sumbangkan nanti bukan diberikan karena sogokan, melainkan karena pilihan sesungguhnya pilihan dari hati.
  • Semoga, dengan kepemimpinan perangkat desa yang baru nanti bisa lebih membawa masyarakat menuju kesejahtaraan yang selama ini dieluh-eluhkan.
  • Semoga, baik sebelum maupun sesudah pemilihan nanti, masyarakat tetap bersatu-padu mengusung perbedaan itu menjadi satu-kesatuan bagi mereka untuk tetap hidup damai, berdampingan, tanpa ada buntut permasalahan dari perbedaan pilihan itu tadi.
  • Semoga, janji-janji manis yang mereka sampaikan bisa benar-benar diwujudkan tidak hanya menjadi khayalan indah yang terabaikan.
  • Semoga, pemimpin baru nanti bisa lebih amanah, lebih mengerti jeritan masyarakatnya, memajukan, mendidik, pun juga mensejahterahkan kehidupan warganya. 
Aamiin...

Ja matta ne...

2 komentar:

Tinggalkan jejakmu, sesederhana itu saya sudah merasa dihargai.
Terimakasih :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...