Sahabat Blogger

Selasa, 23 Juli 2013

Aku special bukan Gila!

Namaku Ririn Rinjani. Itu adalah nama pemberian kakek. Aku lebih akrab dengan kakeku ketimbang ibuku sendiri. Sekarang kakekku sudah meninggal. Waktu itu aku masih duduk dibangku kelas 1 sekolah dasar. Aku masih terlalu polos untuk mengartikan kesedihan yang Ibu dan Ayahku rasakan kala itu. Yang aku tahu, kakek pulang ke surga. Itu yang ibu katakan padaku.
Seminggu setelah kepergian kakek. Aku mimpi bertemu kakek. Aku diajaknya jalan-jalan ke tempat yang menurutku indah sekali. Banyak orang disana dengan pakaian serba putih, wajah mereka bercahaya, dan suasana yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata indahnya. Rasanya ibu dan ayah belum pernah mengajakku ke tempat seindah ini. Kakek bilang ini adalah rumahnya sekarang dan kelak aku juga akan pulang kesini. Begitu katanya.
Sebelum kakek mengantarku pulang. Ada semacam cahaya berwarna hijau muda keluar dari telapak tangan kakek. Kakek memberikan cahaya itu kepadaku.
"Simpan ini baik-baik ya, Rin." kata kakek.
"Ini apa, Kek?" Aku bingung untuk apa cahaya itu.
"Nak, bangun sayang. Sudah adzan subuh, ayo bangun. Kita sholat berjama'ah bareng ayah." Belum juga kakek menjelaskan ibuku tiba-tiba membangunkan.
"Hoammm... Ibu... mana Kakek, Bu? Tadi aku ketemu Kakek." celotehku yang masih setengah sadar.
"Kakek?"
"Sudah ayo bangun. Nanti ayah marah loh kalau kelamaan nunggu." kemudian ibu menggendongku ke kamar mandi.
Selesai sholat berjama'ah, aku cerita ke ibu dan ayah kalau tadi aku ketemu kakek, aku juga bilang kalau aku sempet diajak jalan-jalan sama kakek ke surga, katanya.

"Kakek titip salam buat ibu dan ayah."
"Bilang sama kakek, Walaikumsalam." keduanya menjawab dengan penuh senyum.
Mungkin mereka pikir aku hanya mengigau. Ceritaku tadi hanya dianggap bunga tidur biasa yang semua orang juga mengalami. Bagiku? tidak.
***
Aku jelas melihatnya, aku tidak sedang mabuk atau apapun. Dia melihat ke arahku dengan tatapan yang mengerikan. Wajahnya setengah hancur, ada banyak bekas luka disekujur tubuhnya. Entahlah luka karena apa, yang jelas baju yang Ia kenakan nampak sangat kotor, darah segar masih mengalir dari balik luka-lukanya itu. Aku begidik melihatnya. Aku takut.
Aku berusaha untuk tidak melihat ke arahnya lagi. Aku berusaha mempercepat langkahku. Tunggu! kenapa kakiku sulit sekali untuk sekedar digerakkan. Tubuhku terasa kaku. Tatapan itu semakin tajam menghujatku.
'Ya Tuhan. Kenapa ini? Siapa dia? Ada apa dengan tubuhku?' Aku masih berusaha untuk mengendalikan tubuhku. Ditengah ketakutanku yang amat sangat, tiba-tiba dia menghilang tanpa jejak dan tubuhku kembali bisa ku kendalikan. Aku bingung, 'Apa yang barusan terjadi, siapa dia, dan ada apa denganku?'

Kamis, 18 Juli 2013

Koridor Perpustakaan

"Huh! kenapa sih mereka selalu gituin aku!" Sungut Ririn kesal.
"Sudah nggak usah dipikirin. Lagian mereka belum tahu siapa kamu, kan. Jadi wajar kalau mereka bertingkah seperti itu." Senny mencoba menetralisir keadaan.
"Iya, sih! tapi kan nggak terus-terusan gitu juga dong. Kan kesel."
"Terus mau bagaimana lagi. Lah kamu sendiri suka gitu kan. Ngomong sendiri nggak jelas. Yah... Aku sih ngerti kamu pasti lagi ngobrol sama 'mereka' tapi, mereka? mana tahu, kan?"
"Au ah!" Ririn memalingkan mukanya, sinis.
"Marah-marah mulu nih daritadi. Entar cepet tua loh... keriput macam nenek gayung. Mihihihi..."
"Ah lupakan. Nih minum." Senny memberikan sebotol air mineral dingin untuk Ririn. Yah... seenggaknya tenggorokkan Ririn lebih adem ketimbang suasana hatinya sekarang.
Sering dianggap 'aneh' bahkan 'gila' setiap kali Ririn terlihat berkomunikasi dengan 'mereka'. Mungkin banyak orang yang tidak mengetahui hal tersebut kalau sebenarnya Ririn tidak sendiri. Tapi apalah daya, begitu yang orang lain lihat. Bagiku? Tidak. Aku tahu Ririn adalah seorang Indigo meskipun Aku sendiri tidak pernah melihat 'mereka' secara nyata. Tapi aku percaya 'mereka' memang ada.

Senin, 15 Juli 2013

Kopdar bareng anak KC-Bon (Komunitas Cosplay Cirebon)


KC-Bon (Komunitas Cosplay Cirebon)
Hoaaa... Ohayou minna-sama~~~
Eh? mumpung bulan Ramadhan kudu ngucap salam dulu deh biar abdel afdhol :3
ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKAATUH  :)
Anoo... Anata-tachi wa genki desu ka? genki dayo na :)

Lama nggak ngepost nih. Ini postingan pertama gue di bulan July *selamat datang july* dan postingan pertama diminggu pertama puasa Ramadhan 1434H. Alhamdullillah sampai hari ini puasa gue masih lancar walafiat. Kalian sendiri gimana? masih full dong? nggak bolong-bolong kan ya puasanya? Bagus! *kasih jempol gajah mada*

Jadi sebenernya bahagia itu sederhana ketika kita bisa mendapatkan teman baru dan banyak ilmu. Yup! yang selama ini gue cari setelah melewati penantian begitu panjang dan akhirnya ketemu juga sama Komunitas pecinta Anime di Cirebon. Gue seneng, gue ganteng. Ekhem! *benerin kerah baju*
Adalah KC-Bon : Komunitas Cosplay Cirebon. Berdiri sudah lumayan lama (katanya) dan sudah lumayan banyak juga anggotanya. Termasuk gue sebagai member baru :3
Member KC-Bon and other cosplayers
Ceritanya sore tadi. Sabtu, 13 JULY 2013. Gue sengaja dateng buat ngikut acara buka bersama yang diadain sama admin KC-Bon Ryuuki Icha di Q-noy cafe and resto - @GrageMall_Cirebon Lt.3. Yah... seperti biasanya gue kalau ngikut kopdar pertama kali itu rasanya pasti kaku banget kayak abis nelen linggis.

Senin, 01 Juli 2013

Sampai ke ujung dunia

Ketika tanpa sengaja playlist Mp3 ku mengalun lagu itu, lagu yang pernah Dia nyanyikan untukku.
"Selama kau belum jadi milik ku yang utuh, Aku akan s'lalu miliki mu...
Selama bumi masih kan terus berputar,  Aku akan s'lalu menuju mu...
Walau... ke ujung... Dunia..."
Begitu merdu suaranya. Dia terus memandangiku dengan senyum khas dari bibir mungilnya. Jika saja aku seorang wanita, mungkin wajahku yang memerah akan kelihatan kentara. Sayang, aku adalah lelaki berkulit sawo matang cenderung gelap sehingga bukan merah padam raut wajahku melainkan merah legam.
"Kamu tau, seperti lagu ini, aku tak tau bagaimana hidupku jika nanti aku dan kamu bukan lagi sebagai kita." Dipeluknya lengan ku erat sambil menyenderkan kepalanya manja. Ku elus rambutnya, "Sayang, Kita akan tetap menjadi Kita selamanya." Sesaat ku ciumi keningnya, 'Betapa cantik rupanya bidadariku ini' Aku membatin. Sepanjang malam kami habiskan berdua duduk dibangku panjang ditaman belakang rumahnya. Memandangi hamparan langit malam yang indah dipenuhi taburan kerlip bintang-bintang berkedip.
***

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...