Sahabat Blogger

Jumat, 15 Maret 2013

Until the End of time



DEDICATED FOR MY BRADER (TAUFIK HERMAN SUSANTO)
BESIDE TRUE STORY : KISAH CINTA INSPIRATIF TENTANG ARTI SEBUAH KESETIAAAN DAN KEKUATAN (TAUFIK HERMAN SUANTO & ANNISA MUSLIMAH FAUZIAH )

Dalam postingan kali ini, gue hanya ingin mencoba menyampaikan pesan tersirat dari kisah cinta sohib gue. Postingan ini juga sudah mendapat restu dari yang empunya, mas Taufik. Semoga apa yang hendak saya sampaikan bisa menjadi manfaat untuk kita semua. *tos!
NB : DISARANKAN!  ketika membaca postingan ini sambil mendengarkan Lagu  MAHER ZAIN – SEPANJANG HIDUP biar feel nya dapet. 
Ok, cekidot…. !!
***
Aku bersyukur kau di sini kasih,
Di kalbu ku mengiringi,
Dan padamu ingin ku sampaikan.

Kau cahaya hati,
Dulu ku palingkan diri dari cinta,
hingga kau hadir rupa segalanya,
Oh… inilah janjiku kepada mu.

Sepanjang hidup bersama mu,
Kesetiaan ku tulus untuk mu,
Hingga akhir waktu kaulah cintaku… cintaku.

Sepanjang hidup seiring waktu,
Aku bersyukur atas hadir mu,
Kini dan selamanya aku milik mu.

Yakini hatiku… kau anugerah Sang Maha Rahim,
Semoga Allah berkahi kita,
Kekasih penguat jiwaku, Berdo’a kau dan aku di Jannah,
Ku temukan kekuatan ku disisi mu,
kau hadir sempurnakan seluruh hidup ku,
Oh… inilah janjiku kepada mu.

Sepanjang hidup bersama mu,
Kesetiaan ku tulus untuk mu,
Hingga akhir waktu kaulah cintaku… cintaku.

Sepanjang hidup seiring waktu,
Aku bersyukur atas hadir mu,
Kini dan selamanya aku milik mu.

Yakini hatiku… bersama mu ku sadari inilah cinta,
Tiada ragu dengarkanlah,
Kidung cintaku yang abadi.

:: Maher Zain – Sepanjang Hidup ::
***
Malam begitu sunyi, sesunyi hati ku setelah kepergiannya. Alunan lagu terakhir yang Dia nyanyikan untuk ku membuat air mata ini tak malu untuk keluar dari sudut gelap mata ku. Aku tau, banyak orang yang bilang bahwa seorang lelaki itu pantang untuk menangis, tapi apalah daya ku tak kuasa menahanya, menahan rasa rindu yang teramat sangat terhadapnya, seorang kekasih yang pernah berjanji untuk hidup bersama ku selamanya. Namun takdir hidup itu sendiri yang kemudian memisahkan kita untuk selama - lamanya.
“Aku bersyukur kau di sini kasih,
Di kalbu ku mengiringi,
Dan padamu ingin ku sampaikan.”
Dia yang periang, membuat banyak orang merasa nyaman berada disampingnya termasuk Aku. Dia yang begitu kuat dan selalu tersenyum menghadapi segala cobaan dari – NYA. Sebagaimana Dia menghadapi penyakit yang selama ini hinggap ditubuhnya, meskipun berulang kali memerikasakan diri ke dokter, namun apa kata dokter hanyalah penyakit biasa yang akan sembuh dengan resep obat yang diberikannya. Dia juga penyabar dan menerima segala kekurangan atas waktu ku untuknya. Aku seringkali membatalkan janji yang telah kita buat untuk makan kepiting kesukaanya, atau sekedar berjalan – jalan menikmati senja dari atas bukit sebagaimana hobinya, yang kemudian tiba – tiba aku batalkan hanya karena panggilan tugas mendadak dari bos. Tapi dia memakluminya “nggak apa – apa sayang, lain waktu bisa kok.” begitulah katanya kemudian. 

Inilah yang membuat ku semakin mencintainya,
“Yakini hatiku… kau anugerah Sang Maha Rahim,
Semoga Allah berkahi kita,
Kekasih penguat jiwaku, Berdo’a kau dan aku di Jannah,
Ku temukan kekuatan ku disisi mu,
kau hadir sempurnakan seluruh hidup ku,
oh… inilah janji ku kepada mu.”
Namun aku tak habis pikir, kenapa hanya padanya Allah memberikan cobaan yang lebih berat. Ketika pada awalnya hanya karena sakit gigi yang diderita kemudian Dia memutuskan untuk mencabutnya melalui jalan operasi. Tapi siapa sangka jika operasi tersebut berakibat pada menjalarnya penyakit baru yang lebih parah.
Aku semakin tak tega melihatnya, dengan selang oksigen yang menyumbat hidungnya, dengan jarum infuse yang mengalir lewat tangannya, diruang ICU sebuah Rumah Sakit, Dia terbaring lemah tak berdaya. Dokter mengatakan bahwa Dia mengidap Abses multiple radang otak yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang dan merusak saraf otaknya sehingga membuatnya koma. Hampir satu bulan Dia mengalami koma, dan hal itu membuat hari – hari yang aku lewati semakin berantakan saja. Kerja pun tak bisa focus, hanya Dia dan Dia yang aku harapkan kesembuhannya. 
Terkadang aku berfikir, jika aku diciptakan lebih kuat darinya, kenapa tidak aku saja yang menanggung semua cobaan ini.
Selasa, 19 February 2012  Dia menghembuskan nafas terakhirnya tepat Pukul 00.05 WIB :'(
Sayang inikah jawaban dari semua itu?
“Sepanjang hidup bersama mu,
Kesetiaan ku tulus untuk mu,
Hingga akhir waktu kaulah cintaku… cintaku.
Sepanjang hidup seiring waktu,
Aku bersyukur atas hadir mu,
Kini dan selamanya aku milik mu.”
Begitu indah ku dengar lagu terakhir yang kau nyayikan ini. "Hingga akhir waktu kaulah cintaku…" Bait demi bait kini baru aku pahami, seolah kau hendak berpamit padaku “Kekasih penguat jiwaku, Berdo’a kau dan aku  di jannah.”.
Maafkan aku yang tak kuasa menepis takdir - NYA.  Aku janji, meskipun banyak hawa yang mendekati ku sekarang, Aku akan terus hidup untuk mu, demi cinta kita, cinta yang abadi seperti janji mu dahulu.
Selamat jalan sayang, semoga kau bahagia di Surga – NYA. Aamiin.
I still loving you until the end of time, Dear :')
Dariku yang mencintai mu,
Taufik Herman Susanto.

Dan begitulah, ketika pada akhirnya semua dipisahkan oleh takdir hidup yang mungkin tak diinginkan oleh keduannya. Tapi apa mau dikata, itu semua sudah digariskan Allah ta'allah jauh sebelum mereka dipertemukan.
Semoga kisah cinta diatas dapat menjadi pelajaran untuk kita semua bahwa cinta itu bisa abadi meski raga tak saling memiliki ;)
 

*tisu mana tisu…………………..*

Ja…

6 komentar:

Tinggalkan jejakmu, sesederhana itu saya sudah merasa dihargai.
Terimakasih :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...