Sahabat Blogger

Jumat, 18 Januari 2013

Hujannya semenit Banjirnya berjam - jam

#Persoalan #Perbedaan #Urusan
Lagi, Jakarta tenggelam gegara banjir menerjang pemukiman. Banyak rumah jadi korban, efeknya anak – anak pada kelaparan karena habisnya pasokan makanan.

“Saya turut berduka…begitu kata sang pemimpin Negara.

Miris.

Kalau sudah begini kasusnya, jangan pernah sesekali menyalahkan pemerintah. Bukan, bukan gue tim sukses Jokowi, gue hanya sebagai rakyat jelata. Gue cuma pengen ngasih tau kalau gue itu termasuk orang yang nggak pernah setujuh kalau ada orang yang demen banget nyalahin pemerintah soal bencana macam banjir ini. Padahal kenyataanya, bukan lah pemerintah yang sepenuhnya disalahkan tapi diri kita sendiri, kesadaran kita sendiri terhadap lingkungan. Itu yang seharusnya direnungkan.

Sudahkah kita menjaga lingkungan ? Sudahkah kita membuang sampah pada tempatnya ? bukan diselokan atau di pinggiran kali. Coba, coba renungkan masalah ini ?! jangan melulu menyalahkan pemerintah kota yang nggak becus lah, nggak sigap lah, nggak inilah, nggak itulah…bla.. bla… bla…
Iya, jangan hanya bisa menyalahkan kalau belum mampu membenarkan. Jangan cuma nyepik kalau nggak pernah action. -_-“

Hey orang Jekardah ! Sadar nggak sih kalian itu ? katanya sudah langganan banjir tapi ngatasi banjir belum sadar – sadar juga ? masih aja buang sampah sembarangan, kencing sembarangan, ngeroko sembarangan, berkendara sembarangan, serba sembarangan. *heran?*
Kalau nggak mau banjir, mbok yo sadar diri toh. Sadar kalau buang sampah itu bukan di Kali atau selokan, tapi di TEMPAT SAMPAH. Seharusnya…
Atau jangan – jangan banjir itu sudah menjadi semacam selogan “BANJIR = DARI RAKYAT, OLEH RAKYAT, UNTUK RAKYAT.” *oke ini ngaco*

Kalau ditelaah lebih jauh kata – kata sesat barusan ada benernya juga sih.
Coba…
Penyebab banjir dari apa ? Kali yang meluap gegara penyempitan lahan ? dangkal gegara sampah ? sampah dari siapa ? dari rakyat. Jadi sebab banjir itu dari rakyat.
Penyebab banjir lainnya disebabkan oleh siapa ? oleh oknum masyarakat yang hoby buang sampah sembarangan ? dan itu dilakukan oleh masyarakat, masyarakat asal kata dari rakyat. Jadi banjir itu dari rakyat.
Jadi wajar kalo banjir menerjang perumahan yang dihuni oleh rakyat. Jadi banjir itu untuk rakyat.
Gimana ? betul ? betuuulll…. :D

Dasarnya Indonesia itu kaya, kaya orang - orang gila macam begini yang masih saja sempat mencoba buat eksis meski ditengah bencana yang melanda. Herannya bukannya mereka sedih atau sekedar berduka atas kejadian ini, ini mereka malah melakukan hal - hal absurd yang tidak sepantasnya mereka lakukan. Miris.
Pantas saja gimana mereka mau mengambil hikmah atau sedikit pelajaran yang seharusnya mereka terapkan buat kehidupan didepan supaya hal semacam banjir ini tidak kembali berulang dan terus terulang bahkan hingga parah seperti yang terjadi sekarang. *Geleng - geleng bokong* *kemudian goyang itik* xD

BULE GILA !
Ini banjir woii... Bukan Water Park ._."
Hadeuh -___-" #Kelakuan
 Ah…syudahlah. Gue gamau pusing soal banjir Jekardah. Sebagai sodara sebangsa dan setanah air, gue cuma bisa mendoakan sodara – sodara yang di Jekardah sana. Semoga tabah atas musibah yang menimpa, bersabar jika belum ada bantuan datang, berdiam dirilah diloteng rumah, kalau laper ? Tenang banyak tikus kok disana, bakar aja :D
Dan semoga banjir cepat surut dan bisa kembali seperti sedia kala.
Ambil hikmatnya, pelajari pesannya. Pesan dari banjir yang melanda.
Salam basah… sah… *muachh…*

Ja…

16 komentar:

  1. Sip... emang yang salah masyarakatnya kok... Tapi pemerintah yang dulu juga lelet, ngga ada geraknya sama sekali buat nyegah banjir... harusnya sih seimbang, pemerintah bikin upaya penanggulangannya, masyarakatnya dikasih penyuluhan biar pada sadar. Terutama relokasi rumah2 penduduk pinggir sungai itu wajib dilaksanain. Klo ga mau relokasi pulangin aja ke kampung halaman masing2... wkwkwkwkwkw... :D

    Btw, mampir ke Creative Talks ya brow~ Udah ane follow blognya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sih.seharusnya emang gitu, masyarakat sama pemerintah kudu singkron. jangan saling menyalahkan. bener ga? *iya aja, ntar aku sambit kalo nggak pake iya ;D
      sip, sankyu juga udah follow.aku blogwalking ke blognya mas deh^^

      Hapus
  2. Iya doakan aja yang terbaik utk jakarta :(..
    Coba ada pict nya lebih perfect lg nih postingannya :D

    BalasHapus
  3. Banjir dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat =))

    BalasHapus
  4. Hujan bisa jadi nikmat (anugrah) dan bisa jadi niqmat (siksaan).
    Sikap umat islam, bersyukur ketika dapat nikmat dan bersabar ketika mendapat niqmat!

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bang, semoga mereka tetep bersabar dan bisa mengambil hikmah dari 'nikmat' itu sendiri :)

      Hapus
  5. menurut gue bener banget. khan yang bikin banjir salah satu faktor yang sangat memicu yang kelakukan manusia itu sendiri khan ya..buang sampah seenak jidat, nah khan sekarang kebanjiran jadinya..yang susah siapaa..ya yang buang sampah juga..ckckckckc...prihatin juga ya.

    BalasHapus
  6. banjir itu hanya peringatan kecil buat masyarakat jakarta...

    tapi sebagian dri mereka... banjir dibuat ajang untuk berpose..#miris

    BalasHapus
  7. Ya.. Semoga masyarakat mendapatkan hikmah.

    BalasHapus

Tinggalkan jejakmu, sesederhana itu saya sudah merasa dihargai.
Terimakasih :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...