Sahabat Blogger

Sabtu, 06 April 2013

Jangan anggap Pecinta Anime anak kecil


Anime (Baca : A-ni-me [アニメ] bukan A-nim) adalah Animasi khas Jepang yang setiap characternya diadaptasi dari character Manga atau komik Jepang dan setting tempat yang lebih cenderung menggambarkan sebagaimana suasana di Jepang. Seperti Naruto, One Piece, Dragon Ball, Death Note, Bleach, Guilty Crown, Kimi no iru machi, Sanka Rea, High School Of The Dead, High School DxD. *eh, skip dua terakhir, itu Anime Hentai (mesum) xD*
Kenapa gue tiba-tiba ngomongin soal Anime? Karena kalau gosipin Eyang Subur itu sudah terlalu mainstream xP
Jadi kenapa gue tiba-tiba bahas soal Anime? Bukan, bukan gue mau review tentang Anime hentai terbaru melainkan gue mengklarifikasi sama mereka yang mengganggap bahwa Anime identik sama dengan anak kecil dan menyamaratakan semua pecinta Anime sama dengan anak kecil tersebut. :|
Hell-o…! Gue paling sebel kalau sudah dianggap anak kecil sama mereka yang menggap gue anak kecil. Entah itu temen main dirumah, tetangga, sodara, pacar, juga temen kerja gue dikantor. Gue gedeg aja dengernya. SROTTT…! *sedot ingus*
Nggak heran memang, mengingat gue yang maniak soal yang berbau Jejepangan sama tontonan gue yang mengenai Anime itu, lantas mereka ngejugde gue seolah-olah gue ini anak ingusan yang bau prengus dan menjijikan, dimana hobby sedot ingus dan nempelin upil dikaki meja? Hah! Sumpah ini gue banget bukan gue banget. Hih!
Masa iya, setiap ada yang menganggap gue anak kecil karena tontonan gue Anime, terus gue kudu ngejelasin panjang lebar kali tinggi sama mereka satu-persatu tentang sejarah terbentuknya Anime dan bagaimana gue bisa suka sama Anime tersebut. Yakan nggak mungkin :/ Lagian mereka ngapain sih peduli amat sama apa yang gue sukai dan nggak. Toh selera orang masing-masing kan? Memangnya mereka siapa? Ribet banget kayaknya. Heuh :/

FYI, di Jepang, Sekarang ini Anime bukan lagi sebagai tontonan anak dibawah umur melainkan sudah menjadi tontonan anak diatas umur juga. Ragam Anime itu banyak, apalagi sekarang tidak jarang jenis Anime bergenre dewasa dan ada pula yang sampai vulgar. Hadeuh -..-“
Jadi buat para orang tua, mohon diawasi anak-anaknya yang masih dibawah umur ketika sedang menonton Anime tersebut. Salah-salah si anak malah nonton jenis Anime yang bukan untuk konsumsi anak seusianya. Kan bahaya :|
Bukan untuk dibawah umur
Mupeng :|
Nah, di Indonesia sendiri yang notabene banyak juga yang menggilai Anime, bukan hanya dari kalangan anak kecil saja melainkan sudah meluas hingga ke remaja dan orang dewasa. Selain karena jalan cerita yang disuguhkan itu jauh lebih seru dari sinetron laga indosi*ar, lebih menegangkan dari tayangan sil*et, juga tidak sedikit yang sampai harus menguras kemampuan otak untuk sekedar mengerti jalan ceritanya. Seperti contoh : Anime Detective conan. Itu kita sebagai penonton dituntut untuk mengerti bagaimana seorang character utama sebagai seorang detective harus memecahkan sebuah kasus yang teramat pelik sehingga mau nggak mau kita pun ikut memikirkan apakah yang harus dilakukan kemudian oleh sang tokoh utama supaya kasus tersebut terpecahkan. Dan itu memerlukan konsentrasi yang cukup tinggi serta bisa mengasah otak untuk lebih berfikir matang-matang agar tidak bertindak gegabah.

Dalam setiap serial Anime tersebut, banyak loh pelajaran yang bisa kita petik dari jalan ceritanya maupun dari kata-kata yang ada didalamnya. 
Berikut Contoh kecil dari beberapa Anime yang mungkin sudah familiar untuk kita semua :

1. Naruto
Sosok Naruto yang digambarkan sebagai seorang ninja yatim piatu memiliki sifat ambisius, keras kepala, dan memiliki kesetiakawanan yang tinggi. Sehingga apapun yang sudah menjadi tujuan hidupnya demi menolong teman-temannya dan menyelamatkan desanya dari ancaman ninja-ninja pengkhianat, Naruto siap dengan nyawa sebagai taruhannya.
“Aku tidak akan mennarik kembali kata-kata ku, karena itulah jalan ninja ku.” 
–Naruto.
Disitu kita diajarkan untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi sesuatu masalah apapun, lawan dan selesaikan lalu pulang dengan keberhasilan ditangan.

 2. Hunter X Hunter
Gon dan Kilua, digambarkan sebagai dua character berbeda sifat. Gon adalah seorang yang memiliki sifat tidak jauh dengan Naruto. Sedangkan Kilua berbanding terbalik dengan Gon, Ia digambarkan sebagai character yang memiliki sifat Pemikir, tidak banyak bicara dan… sebagai seorang anak kecil kilua terlalu cool. Lihat, dua character berbeda sifat itu meski dengan berbagai perbedaan yang ada, mereka mampu bersatu demi meraih satu tujuan ialah menjadi seorang Master Hunter seperti orang tua mereka.
“Untuk mengenal seseorang lebih dalam, maka kita harus tau apa saja yang membuatnya marah.” 
 –Hunter X Hunter.
Disitu kita diajarkan, betapa perbedaan bukanlah sebagai penghalang untuk bisa berteman bahkan menjadi sahabat.

3. One Piece
Monkay D. Luffy seorang remaja yang memutuskan menjadi seorang bajak laut mengarungi luasnya samudra sendirian. Sifatnya yang Bijaksana, ambisius, berjiwa pemimpin, mudah percaya, bodoh, konyol, dan terkadang kekanak-kanakan membawanya bertemu dengan banyak teman seperjalanan demi menemukan sebuah harta karun yang ditinggalkan oleh seorang raja bajak laut, Gold D. Roger. Luffy tidak akan mengampuni siapa saja yang menyakiti teman-temanya.
“Selama aku masih hidup, Siapapun yang berani menyakiti teman-teman ku, dia akan berhadapan dengan ku!” 
–Monkay D. Luffy
Dari situ kita belajar, bagaimana arti sebuah persahabatan, dimana saat terpuruk sekalipun sahabat akan selalu ada untuk menolongnya dan mengusap air matanya.

Makanya, Hei! Open your mind, plis! Anime itu bukan hanya sebagai tontonan juga sebagai tuntunan. Banyak pelajaran yang bisa kita contoh dari tayangan di Anime-anime tersebut. Tentang arti sebuah perjuangan, arti sebuah persahabatan, cinta, cita, kehidupan, juga banyak hal lainnya yang bermanfaat.
So, Pelisss...! Jangan anggap gue anak kecil lagi cuma gegara Anime yang jadi tontonan gue. Padahal kalau saja mereka tau tentang apa itu Anime, mungkin mereka pun kemudian akan jatuh hati kepada Anime tersebut. Seperti gue yang dulunya juga menganggap Anime itu hanyalah tontonan anak kecil namun setelah tau dan menontonnya langsung, ternyata asumsi gue itu salah, besar. Justru menurut gue Anime itu sangat layak ditonton oleh remaja maupun dewasa. *Okesip ini penting!
Udah sih itu aja, bye! *benerin kerah baju*

Ja…

21 komentar:

  1. dan juga, jangan anggep orang nonton jenis cartoons lainnya anak kecil -_-"
    contohnya Adventure Time, Regular Show, The Amazing World of Gumball, sampe My Little Pony. Fansnya kebanyakan usia 12 thn keatas :v :v :v
    ingat, animasi itu ga cuma buat anak kecil ._.

    BalasHapus
  2. tapi list anime-anime yang bang ben sediain di blog ini bukan sembarang anime anakkecil, malah ini anime khusus remaja dan dewasa. Yang Hunter x Hunter sayah belum tau tuh ceritannya gimana, secara sayah bukan komikus hehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ralat. bukan komikus ya dek. tapi Pecinta Anime atau otaku.
      nah mangkanya, gue bikin postingan kek gini. biar mereka tau. Anime itu bukan hanya buat anak kecil saja.

      Hapus
  3. yap, anime juga sebagai tuntunan dan terkadang selalu memberi motivasi hidup seperti anime Bakuman & Usagi drop *-*

    nice post bang ben :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya. banyak pelajaran yang bisa kita petik dari tayangan Anime.

      sankyu fakhri san :)

      Hapus
  4. klo mnrut gw sbgai mantan pecinta anime *plak* hal ini lumrah bgt trjdi dmasyarakat kita, krn anime dan manga bkn budaya Indonesia yg familiar. masyarakat yg awam dg anime atau manga pasti bakal mencemooh, contohnya nih emak gw, gw yg udah stop nonton anime tp msh lumayan baca manga ini, kadang2 diejek ama emak gw gara2 bcaannya bginian. jujur aja, gw yg pas SMA dulu g bisa baca novel, eh mksdnya g ngeh sama novel, g menarik sm sekali, disaat tmn2 gw SMA pd bawa novel semua, gw? bw manga kemana2.

    masyarakat kita sndiri, g mw cari tw soal anime ato manga, mereka kira, aman2 aje tuh anak SD dikasih bacaan macam naruto ato one piece, tp sbenernya g baik juga, soalnya genre naruto sm one piece bkn buat anak2, dlm critanya ada perang, mati, dibunuh dan membunuh, memori anak2 lbh cpt menghapal, dan ini bisa dibawa ke dunia nyata, trs ngerubah etika serta moral anak2. jd sbnrnya masyarakat tuh jgn terlalu masa bodoh dg bginian. biar bs ngehendel dan menarik ucapan mrk soal orang yg suka anime itu anak kecil

    BalasHapus
    Balasan
    1. makanya kan gue bilang. mohon buat para orang tua untuk mengawasi anak anaknya ketika menonton Anime. salah salah dia nonton Anime yg bukan buat konsumsi seumurnya.

      Hapus
  5. anime setia menemani dari SD haha
    selain 3 anime itu banyak loh yang bagus dan pesan moralnya juga ngena :D

    BalasHapus
  6. SETUJU! anime manga itu buat semua kalangan kok, biarpun ada beberapa yang emang khusus buat dewasa hehe

    BalasHapus
  7. setujuuu :D :D haha gw otaku juga nihh ^^ tapi gw lebih suka anime-anime yg baru.. yg lagi hits kayak Sket Dance, Kuroko no Basuke, Sword Art Online (SAO), Another, Baka to Test... ^__^

    BalasHapus
  8. Efek tontonan yang disiarkan di TV nasional itu biasanya hasil sensor sana-sini dan 'hanya' anime slice of life biasa.

    BalasHapus
  9. anime... ya anime...
    sekarang ane sulit bedakan mana yang sebenarnya untuk anak-anak dan amana untuk remaja... kalau yang hentai dan vulgar jelas untuk dewasa..

    misal kalau naruto, dari anak-anak, remaja sampai dewasa suka dengan anime yang panjang ini. Tapi didalam filmnya sempet terselip sesuatu yang vulgar dan ngga baik untuk kesehatan anak-anak. Pasti pernah lihat gimana belahan dada sunade itu dibuat begitu menggiurkan, belum lagi yang di komik, ane juga pernah lihat belahan sunade yang samapi ke perut >_<

    contoh lagi fairytale, pernah ditayangkan di Indosiar setiap hari minggu. Konsumennya anak2 dong, coba lihat lucy yang dadanya lebih dashat dari tsunade. Seringkali juga si Lcy pakai pakaian kurang pantas untuk anak-anak, sampai ada adegan yang di cut oleh Indosiar,

    ada juga di Bleach, sayangnya, ane ngga terlalu hapal sama pemainnya. Ada satu karakter siswi SMA (kalau ngga salah dia pake pita bunga dirambutnya dan berambut panjang) coba deh perhatiin gimana dadanya dibuat overdosis melambai-lambai, padahal banyak anak-anak yang nonton lho.

    terlepas dari keluhan diatas, ane suka anime, semua orang bisa nonton anime... yes

    BalasHapus
    Balasan
    1. justru itu. Anime bukan lagi sebagai tontonan buat anak kecil, kan?

      Hapus
  10. Wah Sugoi hehe

    Kunjungan pertama nih , mohon kerjasamanya ya
    Followed success , folback yo

    BalasHapus
  11. Hi Hi... devh kim here *kibarin kolor Naruto

    kalo menurut aku sih, liat rating anime-nya dulu. Tiap tayangan pasti punya target pasar. Masalah yang suka anime itu rentan dianggap childist, itu karena di TV kita memang kebanyakan nayangin genre anime buat anak-anak, jadi jangan salahkan masyarakat yang hanyalah sebagai korban TV *cie ilah XD beda halnya dengan otaku yang mengkonsumsi semua genre anime, spontan mereka lebih tau kalo anime itu ga cuman nargetin pasar anak-anak.

    Dan yang paling penting sebenarnya, minat orang kan beda-beda ^^ mungkin bagi para peminat anime hal yang dibahas disini penting, tapi bagi para bukan peminat anime, ya sebaliknya ^^

    So, jangan terlalu dipikirkan XD
    Sekian dan terimakasih.

    Salam kolor Narutoo mwehehehe

    BalasHapus

Tinggalkan jejakmu, sesederhana itu saya sudah merasa dihargai.
Terimakasih :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...