Sahabat Blogger

Sabtu, 20 Oktober 2012

INDIGO : Takut (?)


###
Tiba–tiba saja dia memeluk lengan Danny erat, “Eh? Kamu kenapa? Sakit nih!”
Dia tak menggubris pertanyaan Danny sama sekali. Pelukannya semakin erat hingga Danny meringis kesakitan. Sekali lagi Danny bertanya masih dengan pertanyaan yang sama, dan sekali lagi dia pun  juga tak menjawabnya.
Danny terus memperhatikan wajahnya nampak pucat. Dia begitu ketakutan, ketakutan yang tidak biasa, ketakutan yang amat sangat, ditambah sorot matanya yang berubah tajam kebiruan. Danny begidik takut melihat raut wajahnya yang seperti itu.
“Aku takut.“ Katanya tiba-tiba.
JEGERRR... !
“Takut sama siapa? Kita cuma berdua disini?“ Danny mulai panik, merancau dengan segumpal pertanyaan terhadapnya.
Dia hanya menggeleng dan meminta Danny mengantarnya pulang.
Dengan Jazz merahnya Danny segera melaju mengantarnya pulang.
Raut wajahnya sudah kembali normal, sorot matanya pun sudah biasa, sudah kembali sebagaimana dia seharusnya.  Begitu anggun dengan gaunnya malam itu, dengan bubuhan makeup yang tidak berlebihan namun pas dengan wajahnya yang manis, ditambah bibir mungilnya yang mempesona. Menambah sempurna ciptaan-NYA.
Danny mencoba membuka pembicaraan, “Tadi kenapa sih? kok buru–buru minta pulang? padahal kita kan baru juga nyampe, baru  juga duduk, baru  juga pesen makan, baru juga mau ngomong, ehmmm… ”
 “Ngomong apa?“
 “Ah... nggak, nggak ada apa-apa kok. Hehe... “ Danny cengengesan.
“Sebenernya kamu kenapa sih tadi?”  Tanya Danny kemudian.
“Masa kamu nggak liat?”
“Nggak liat apaan? Orang kita cuma berdua, kan?“
“Tadi aku takut banget, orang itu ngeliatin aku terus, dia serem banget.” Jelasnya sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
“Maksud kamu ada orang lain selain kita? Siapa?”
“Iya, aku juga nggak tau dia itu siapa. Tiba-tiba dia nongol gitu aja dengan tampangnya yang serem.”
“Kamu tau nggak? dia bediri tepat disamping kamu.” Lanjutnya.
GLEKKK !
Seketika bulu kuduknya merinding.
Danny menghentikan obrolan itu, ia tidak mau membuat dia semakin takut. Padahal kenyataanya Danny sendiri ketakutan dengan hal itu. Danny lebih menginjakkan pedal gas Jazznya, melaju kencang mengantarkan Dia pulang. Danny berharap semua akan lebih baik ketika sampai dirumah.
Setelah perjalanan yang cukup mencekam. Akhirnya sampai juga didepan pintu pagar rumahnya, segera asisten rumahnya membukakan pintu pagar.
“Makasih buat malam ini ya Dan. Maaf aku udah bikin ini semua berantakan. Tapi aku  seneng bisa jalan bareng kamu malam ini.” Ungkapnya tersipu.
“I..iya sama-sama. Aku juga seneng bisa liat senyum kamu malam ini.”
“Aku pulang dulu ya. Kamu baik–baik dirumah. Bye ~“ Pungkas Danny sambil berlalu ke Jazz merahnya.
Baru beberapa langkah, tiba–tiba dia… 'CUPPP...' Danny kaget. Mendadak dia mendaratkan ciuman dipipinya.
“Hati–hati dijalan.” Begitu katanya singkat.

Diantarnya Danny dengan lambaian serta senyum manja darinya hingga menghilang dari balik pagar rumannya. Tidak ada sepatah kata yang mampu Danny ungkapkan untuk kejadian yang baru saja terjadi, Dia terlampau bahagia nampaknya.
***

7 komentar:

  1. Menurut gue sih kalo sixth sense itu indigo kurang tepat deh. Gue bisa melihat 'mereka', ngedeteksi tanda-tanda kehidupan, bahkan bisa denger suara dari jauh tapi gue ga yakin kalo gue indigo. Kalo ganteng, gue yakin

    BalasHapus
    Balasan
    1. ujung-ujungnya malah ngomongin ganteng ._.

      Hapus
    2. mungkin abang juga cikal bakal anak INDIGO, cuma abang masih belum nyadar ajah sama kelebihan itu. kelebihan gantengnya xD

      Hapus
  2. rata2 cewek emang lbh punya kemungkinan lbh bsr utk jd indigo lho.., coz mereka lbh perasa dan sensitif dbnding cowok..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebagian besar mungkin, tapi cowok juga nggak nutup kemungkinan bisa disebut indigo.

      Hapus
  3. btw tentang kata "malaikat kalah telak" itu maksudnya buat si Dieni? malaikat itu cowok semua lho, mungkin maksudnya bidadari CMIIW

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan bang, bukan maksud dieni. tapi malaikat yang abang maksud itu. malaikat sebenarnya.
      hehehe...bahsanya rancu ya..kukukukkk

      Hapus

Tinggalkan jejakmu, sesederhana itu saya sudah merasa dihargai.
Terimakasih :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...