DEDICATED FOR MY BRADER (TAUFIK HERMAN
SUSANTO)
BESIDE TRUE STORY : KISAH CINTA
INSPIRATIF TENTANG ARTI SEBUAH KESETIAAAN DAN KEKUATAN (TAUFIK HERMAN SUANTO & ANNISA
MUSLIMAH FAUZIAH )
Dalam postingan kali ini, gue hanya ingin mencoba menyampaikan pesan tersirat dari kisah cinta sohib gue. Postingan ini juga sudah mendapat restu dari yang empunya, mas Taufik. Semoga apa yang hendak saya sampaikan bisa menjadi manfaat untuk kita semua. *tos!
NB
: DISARANKAN! ketika
membaca postingan ini sambil mendengarkan Lagu MAHER ZAIN – SEPANJANG HIDUP biar feel nya
dapet.
Ok, cekidot…. !!
***
Aku bersyukur kau di sini kasih,
Di kalbu ku mengiringi,
Dan padamu ingin ku sampaikan.
Kau cahaya hati,
Dulu ku palingkan diri dari cinta,
hingga kau hadir rupa segalanya,
Oh… inilah janjiku kepada mu.
Sepanjang hidup bersama mu,
Kesetiaan ku tulus untuk mu,
Hingga akhir
waktu kaulah cintaku… cintaku.
Sepanjang hidup seiring waktu,
Aku bersyukur atas hadir mu,
Kini dan selamanya aku milik mu.
Yakini hatiku… kau anugerah Sang Maha Rahim,
Semoga Allah berkahi kita,
Kekasih penguat jiwaku, Berdo’a
kau dan aku di Jannah,
Ku temukan kekuatan ku disisi mu,
kau hadir sempurnakan seluruh hidup ku,
Oh… inilah janjiku kepada mu.
Sepanjang hidup bersama mu,
Kesetiaan ku tulus untuk mu,
Hingga akhir
waktu kaulah cintaku… cintaku.
Sepanjang hidup seiring waktu,
Aku bersyukur atas hadir mu,
Kini dan selamanya aku milik mu.
Yakini hatiku… bersama mu ku sadari inilah
cinta,
Tiada ragu dengarkanlah,
Kidung cintaku
yang abadi.
:: Maher Zain – Sepanjang Hidup
::
***
Malam begitu sunyi, sesunyi
hati ku setelah kepergiannya. Alunan lagu terakhir yang Dia nyanyikan untuk ku
membuat air mata ini tak malu untuk keluar dari sudut gelap mata ku. Aku tau, banyak
orang yang bilang bahwa seorang lelaki itu pantang untuk menangis, tapi apalah
daya ku tak kuasa menahanya, menahan rasa rindu yang teramat sangat terhadapnya,
seorang kekasih yang pernah berjanji untuk hidup bersama ku selamanya. Namun
takdir hidup itu sendiri yang kemudian memisahkan kita untuk selama - lamanya.
“Aku bersyukur kau di sini
kasih,
Di kalbu ku mengiringi,
Dan padamu ingin ku
sampaikan.”
Dia yang periang,
membuat banyak orang merasa nyaman berada disampingnya termasuk Aku. Dia yang begitu
kuat dan selalu tersenyum menghadapi segala cobaan dari – NYA. Sebagaimana Dia
menghadapi penyakit yang selama ini hinggap ditubuhnya, meskipun berulang kali
memerikasakan diri ke dokter, namun apa kata dokter hanyalah penyakit biasa
yang akan sembuh dengan resep obat yang diberikannya. Dia juga penyabar dan
menerima segala kekurangan atas waktu ku untuknya. Aku seringkali membatalkan
janji yang telah kita buat untuk makan kepiting kesukaanya, atau sekedar berjalan
– jalan menikmati senja dari atas bukit sebagaimana hobinya, yang kemudian tiba
– tiba aku batalkan hanya karena panggilan tugas mendadak dari bos. Tapi dia
memakluminya “nggak apa – apa sayang,
lain waktu bisa kok.” begitulah katanya kemudian.
Inilah yang membuat ku
semakin mencintainya,
“Yakini hatiku… kau
anugerah Sang Maha Rahim,
Semoga Allah berkahi kita,
Kekasih penguat jiwaku, Berdo’a kau dan aku di Jannah,
Ku temukan kekuatan ku
disisi mu,
kau hadir sempurnakan
seluruh hidup ku,
oh… inilah janji ku kepada
mu.”
Namun aku tak habis pikir, kenapa hanya
padanya Allah memberikan cobaan yang lebih berat. Ketika pada awalnya hanya
karena sakit gigi yang diderita kemudian Dia memutuskan untuk mencabutnya
melalui jalan operasi. Tapi siapa sangka jika operasi tersebut berakibat pada
menjalarnya penyakit baru yang lebih parah.
Aku semakin tak tega melihatnya, dengan
selang oksigen yang menyumbat hidungnya, dengan jarum infuse yang mengalir
lewat tangannya, diruang ICU sebuah Rumah Sakit, Dia terbaring lemah tak
berdaya. Dokter mengatakan bahwa Dia mengidap Abses multiple radang
otak yaitu suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus yang menyerang dan merusak saraf otaknya sehingga membuatnya koma. Hampir
satu bulan Dia mengalami koma, dan hal itu membuat hari – hari yang aku lewati semakin
berantakan saja. Kerja pun tak bisa focus, hanya Dia dan Dia yang aku harapkan
kesembuhannya.
Terkadang aku berfikir, jika aku
diciptakan lebih kuat darinya, kenapa tidak aku saja yang menanggung semua
cobaan ini.
Selasa, 19 February 2012 Dia menghembuskan nafas terakhirnya tepat Pukul 00.05 WIB :'( |
Sayang inikah jawaban dari semua
itu?
“Sepanjang hidup bersama mu,
Kesetiaan ku tulus untuk mu,
Hingga
akhir waktu kaulah cintaku… cintaku.
Sepanjang hidup seiring waktu,
Aku bersyukur atas hadir mu,
Kini
dan selamanya aku milik mu.”
Begitu
indah ku dengar lagu terakhir yang kau nyayikan ini. "Hingga akhir waktu
kaulah cintaku…" Bait demi bait kini baru aku pahami, seolah kau hendak
berpamit padaku “Kekasih penguat jiwaku, Berdo’a
kau dan aku di jannah.”.
Maafkan
aku yang tak kuasa menepis takdir - NYA. Aku janji, meskipun banyak hawa yang mendekati
ku sekarang, Aku akan terus hidup untuk mu, demi cinta kita, cinta yang abadi seperti
janji mu dahulu.
Selamat jalan sayang, semoga kau bahagia di Surga –
NYA. Aamiin.
I still loving you until the end of time, Dear :') |
Dariku yang mencintai mu,
Taufik Herman Susanto.
Dan begitulah, ketika pada akhirnya semua dipisahkan oleh takdir hidup yang mungkin tak diinginkan oleh keduannya. Tapi apa mau dikata, itu semua sudah digariskan Allah ta'allah jauh sebelum mereka dipertemukan.
Semoga kisah cinta diatas dapat menjadi pelajaran untuk kita semua bahwa cinta itu bisa abadi meski raga tak saling memiliki ;)
*tisu mana tisu…………………..*
Semoga kisah cinta diatas dapat menjadi pelajaran untuk kita semua bahwa cinta itu bisa abadi meski raga tak saling memiliki ;)
*tisu mana tisu…………………..*
Ja…
hehehe tulisanya sudah cukup baik, lanjutkan karyanya sist :)
BalasHapusmaksih kak :3
Hapustapi... gue bukan sist. gue bro. ralat ya :)
Fotonya mesra banget mas, serasi :)
BalasHapusmemang. mereka memang serasi banget, gue aja ngiri ama mereka :)
HapusSedih bacanya Ben :")
BalasHapus*kasih tisu*
Hapusmakasih rul.