"Karena setiap makhluk yang bernyawa pasti akan kembali pada - NYA."
Minggu, 27 January 2013 pukul 14.30 WIB. Telah meninggal dunia, ayahanda daripada Sahabat karib saya, Andang Yoha**.
Diumur yang masih terbilang tidak terlalu tua juga tidak terlalu muda, Beliau menghembuskan nafas terakhirnya saat dimana semua orang tidak mengetahui kapan persisnya beliau wafat. Ini dikarenakan kebiasaan beliau sebagai sang pekerja keras, tidak pernah betah jika dirinya hanya duduk berdiam berpangku tangan meski fisiknya kian renta karena suatu penyakit.
Pagi itu, seusai mengajar, (Beliau adalah seorang guru disebuah Sekolah Menengah Atas) Beliau segera menanggalkan seragam dinasnya kemudian berganti kaos oblong lengan panjang tak lupa membawa caping dan bergegas pergi kesawah bersama seorang tetangganya yang juga hendak kesawah, jadilah mereka berangkat beriringan menuju 'tempat dinas' nya.
Anak - anaknya tidak mengetahui kalau ayah mereka memaksakan pergi kesawah meski sebelumnya telah melarang ayahnya itu untuk kembali bertani, saat mereka tau bahwa ayahnya itu menderita suatu penyakit. Tidak terlalu berbahaya memang, tapi sudah mengidap sejak lama. Namun semua sudah terjadi, sang ayah keukeuh untuk kembali mengolah tanahnya itu. Hingga beberapa saat setelahnya, sang ayahanda di gotong oleh temannya tadi memberitakan bahwa Beliau terkulai lemas dan tanpa reaksi. Sontak anak - anaknya pun kaget dan langsung merawat ayahnya seperti biasa namun agak sedikit ekstra karena kali ini keadaan beliau lebih parah dari biasanya. Tak ada respon positive dari sang ayah, pihak keluarga memutuskan untuk membawanya kerumah sakit, namun nahas, Allah SWT telah memanggil rohnya untuk kembali kepangkuan - NYA. Hanya dalam hitungan detik, sekian pasang mata yang menyaksikan pun menangis membanjiri seisi Ambulance yang membawanya. Ya, seorang yang terkasih telah pergi untuk selama - lamanya. :'( *Back sound : R.I.P - Bondan Prakoso and Fade2 Black*
Sepulang gue kerja, si bibey PM ke FB, dikira ada apa, nggak taunya doi ngabarin berita duka itu :'(
Gue pun langsung cabut kerumah sohib gue buat turut berduka, sekedar mengantarkan Al m sang Ayah dengan seuntai do'a, semoga Amal ibadahnya diterima Allah SWT serta segala macam dosanya dihapuskan dan diberikan tempat terbaik di Akhirat sana. Aamiin :)
Gue sendiri tidak bisa membayangkan, betapa hancur dan sedihnya sahabat gue ketika tau sang Ayah telah tiada. Sebagai seorang sahabat, gue tak bisa berbuat banyak selain meminjamkan bahu untuk sekedar merurai air mata. *sumpah waktu mendengar berita itu gue sedih, tapi gue nggak tau harus ngapain*
Well, nggak usah deh kita menyombongkan diri dari apa yang sudah kita miliki sekarang, bersyukurlah atas kenikmatan yang telah diberi sang maha kuasa agar hidup ini tak melulu meminta, melainkan mengamalkan dan mensyukuri agar bahagia terasa. Karena kita tidak pernah tau kapan kematian itu akan menjemput, gue juga nggak tau mungkin umur gue usai setelah postingan ini terposting, tapi semoga sih jangan ya, gue belum nikah cuy... percuma dong gue sakit - sakit sunat terus mati muda :) #YouKnowWhatIMean
Semoga Allah tetap melimpahkan segala nikmatnya, sehat jasmani dan rohani, dipanjangkan umur kita, dan diberkahi hidup kita. Aamiin :)
Dan semoga postingan gue kali ini dapat memberikan sedikit pelajaran bahwa "Kematian itu sangat dekat, bahakan lebih dekat dari jantung kita sendiri."
Ja...
tisu mana tisu... |
Gue sendiri tidak bisa membayangkan, betapa hancur dan sedihnya sahabat gue ketika tau sang Ayah telah tiada. Sebagai seorang sahabat, gue tak bisa berbuat banyak selain meminjamkan bahu untuk sekedar merurai air mata. *sumpah waktu mendengar berita itu gue sedih, tapi gue nggak tau harus ngapain*
Herannya,
senja kala itu seakan mengerti apa yang telah terjadi. Langit kian
mendung, gumpalan - gumpalan awan hitam yang berkumpul menutupi sinar
terangnya sang mentari senja, seolah mereka paham bahwa kami sedang
berduka.
Barulah seusai
sesi pemakan selesai, barulah langit menumpahkan setiap butiran
kesedihannya itu melalui hujan yang cukup deras membasahi nisan sang
tulang punggung keluarga ini. Sungguh pemandangan yang Subhanallah maha
besar DIA.
***
Semoga Allah tetap melimpahkan segala nikmatnya, sehat jasmani dan rohani, dipanjangkan umur kita, dan diberkahi hidup kita. Aamiin :)
Dan semoga postingan gue kali ini dapat memberikan sedikit pelajaran bahwa "Kematian itu sangat dekat, bahakan lebih dekat dari jantung kita sendiri."
Ja...
innalillah
BalasHapussiapkan amal banyak2,
siapkan mental juga buat ketemu malaikat.
Hapusinnalillahi wa inna ilaihi roojingun....
BalasHapussemoga yg ditinggalkan bisa tabah dan sabar.......
dan untuk ayah sahabatmu...semoga diterima segala amal baiknya ....aaamiiinnn...
#salam Kaizen :-)
aamiin bang. makasih,
Hapus#salam zuperrr !
Innalillahi wainnailiahi roji'un....
BalasHapusSemoga keluarga sohibnya ente diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.
Aaamiin.
aamiin. idem sama doanya bang.
Hapusmaksih^^
speechless kalo ngomongin kepergian seseorang buat selamanya kaya gini :(
BalasHapusjangan sedih kaka...
Hapusnanti aku juga syedih...
cep..ceppp...
*modus* :)
Innalillahi.. Yang Tabah ya temennyaa..
BalasHapusiya bang, nanti saya sampein ke temen saya ...
Hapusthanks^^
Amieeen..amien juga soal semoga sunat mu nggak sia sia...dan semoga Ayah sahabat mu itu diterima di sisi Alloh..dan memang benar 'kematian itu lebih dekat dari jantung kita sendiri'
BalasHapuswah, pintarrr sekali kakaaaa...
kok salah fokus gitu.malah bahas sunat.hayo kamu...
Hapusah lupakan.
iya.makasih...nanti saya sampein ke sohib saya.
thanks a lot guys^^
terima kasih untuk postingannya, aku jadi ya, mulai sadar kembali dan inget-inget Allah terus.. :") my deepest condolences to his families.
BalasHapusiya, masama kaka. semoga bermanfaat ^^
HapusKeep always remember to Allah. That's ONLY our god :)