Fuji-san, Japan. |
Sudah bukan rahasia
lagi kalau setiap orang pasti ingin bisa
pergi ke negeri matahari terbit, Jepang. Begitu pun gue, sangat amat ingin
menginjakkan kaki ini disana. Betapa sesuatu yang luar biasa jikalah memang hal
itu menjadi sebuah kenyataan. Tak akan henti-hentinya gue bersyukur atas
nikmat tersebut. Mungkin ini terdengar lebay tapi apa mau dikata ini faktannya. :(
Sering banget gue dapet
pertanyaan macam gini :
“Kenapa
sih lo ben pengen banget ke jepang?”
“Terus
mau ngapain sih lo disana?”
“Memang
ada apa coba disana? bukannya disini lebih enak?"
Gue akan menjawab dengan
sepenuh hati “Itu sudah panggilan
jiwa, kawan ^.^“ PLAKKK! *ditimpuk pake sendal*
Gue sih berharap suatu
hari nanti gue diberikan kesempatan buat menghirup udara di negeri sakura sana. I wish :)
Ngomongin soal jepang, kemaren minggu, 29 July 2012 tepat pukul 11.00 WIB. Tiga dari temen seangkatan kerja gue
mendapat kesempatan itu, ya! mereka di mutasi buat meneruskan karir pekerjaan
mereka di Jepang. Ngiri sih... ngiriii bangettt :'(
Kenapa nggak gue ajah yang diamanahi buat kesana, kenapa? kenapa musti mereka? kenapa ya Allah…?!
Kenapa nggak gue ajah yang diamanahi buat kesana, kenapa? kenapa musti mereka? kenapa ya Allah…?!
Belakangan gue tau kalo
yang berkesempatan buat meneruskan jenjang karirnya dijepang hanya
diperuntukkan buat karyawati, iya cuma KARYAWATI. Karyawan? silahkan gigit
jari. Nyesek? memang.
Menurut gue kebijakan
perusahaan tempat gue kerja yang satu ini nggak fair banget, kenapa pula cuma karyawati? Bukannya kita semua sama, sama-sama
mendedikasikan segenap tenaga dan waktu kita demi kesejahteraan perusahaan. Terus
kenapa peraturan itu tidak juga diubah? kenapa?! Uhukkk...
Misal gini ”bahwa bukan
hanya karyawati yang bisa ke jepang tapi karyawan pun juga.” begitu kan
enak. jyahahahahaha….
Yasudahlah, mungkin
bukan rejeki gue biar bisa kesana. Bukan, bukan disini tapi di kesempatan lain
yang mengijinkan. Aamin :’)
Iya, jadi tiga temen
gue itu namanya Winda, Sani’a sama satunya lagi mbak Nina. Mereka semua
sekarang masih dalam perjalan menuju negeri impian gue, jepang.
Relakan aku pergi sayang, besok aku kembali dengan senyuman :) |
Oia, pemandangan
mengharukan terjadi beberapa saat sebelum kepergian mereka. Sanak saudara mereka
nampak berkumpul didepan pintu masuk kantor. Awalnya sih cuma senyum
riang dan canda tawa yang terdengar, tak berapa lama pemandangan itu sirna dan
berganti banjir airmata yang menggenangi seantero perusahaan, sampai
diprediksikan mengakibatkan banjir bandang :D
Ketika ketigannya
keluar untuk berpamitan, bersalaman, berpelukan, berciuman. eh? yang terakhir
nggak ada ding^^
Ada yang terlihat
sesenggukkan menghantar kepergian ketiganya, lambaian terakhir dari balik
jendela mobil jemputan, mereka pun meneteskan airmata.
Ingat kawan, ini
bukanlah akhir dari sebuah pertemuan ini hanyalah akhir bulan july yang mengharukan.
berpelukannn... :) |
Dan inilah awal karir baru kalian disana, ”Bekerjalah sesuai peraturan yang ada, jangan bertindak bodoh. Karena setiap tindakan bodoh dari kalian akan berakibat fatal, sangat fatal. Nyawa kalian jadi taruhan.”
Sampai ketemu tahun
depan, disini dimana kita berpisah dahulu… *suara biola mengalun dari kejauhan*
Sayonara
minna-san….
Ki
o tsukete kudasai ne!
Douzo
ogenkide (T_T))/~
NB : kamus kecil
- - Sayonara --> selamat tinggal
- - Ki otsukete kudasai --> hati – hati dijalan
- - Douzo ogenkide --> jaga diri baik - baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu, sesederhana itu saya sudah merasa dihargai.
Terimakasih :)